Friday, February 24, 2012

10 Lokasi Terindah Sedunia Yang Layak Dikunjungi

1. Amazon (South America)






Quote:
Amazon Rainforest, juga dikenal sebagai Amazonia, hutan Amazon atau Amazon Basin, meliputi tujuh juta kilometer persegi (1,7 miliar hektar), meskipun hutan itu sendiri menempati sekitar 5,5 juta kilometer persegi (1,4 miliar hektar), terletak di sembilan negara.

2. Angell Falls (Venezuella)




Quote:
Angel Falls adalah air terjun tertinggi di dunia, pada 1.002 m, dan terletak di Taman Nasional Canaima Negara BagianBolivar Venezuela , di sepanjang perbatasan Venezuela dengan Brasil. Hal ini lebih dari 19 kali lebih tinggi dari Niagara Falls. Turunnya air terjun tanpa gangguan berjarak 807 m

3. Bay of Fundy (Canada)


Quote:
Teluk Fundy yang terkenal karena pasang surut tertinggi di planet (16,2 meter atau 53 kaki). Seratus miliar ton air laut mengalir masuk dan keluar dari Teluk Fundy dua kali sehari - air lebih dari aliran gabungan dari semua sungai tawar di dunia . Pasang ekstrem Fundy’s membuat ekosistem laut yang dinamis dan beragam.

4. Black Forest (Germany)




Quote:
Black Forest (Schwarzwald) adalah pegunungan berhutan di barat daya berbatasan dengan lembah Rhine ke barat dan selatan.
Puncak tertinggi adalah gunung Feldberg dengan ketinggian 1.493 meter. Daerah ini memiliki luas dengan panjang 200 km dan lebar 60 km.

5. Cliffs of Moher (Ireland)




Quote:
Terletak di county Clare, Cliffs of Moher adalah diantara tempat yang paling mengesankan di Irlandia. Tebing terutama terdiri dari tempat tidur shale Namurian dan batupasir, dengan batuan tertua ditemukan di bagian bawah tebing.

6. Dead Sea (Israel, Jordan, Palestine)




Quote:
Laut Mati adalah danau garam antara Tepi Barat / Palestina / Israel dan Yordania barat ke timur. Pada 420 meter di bawah permukaan laut, pantainya adalah titik terendah di bumi yang ada di lahan kering. Dengan 30% salinitas, adalah 8,6 kali lebih asin dari laut.

7. El Yunque (Puerto Rico)




Quote:
El Yunque Hutan Nasional, sebelumnya dikenal sebagai Hutan Nasional Karibia, terletak di pulau Puerto Rico. Hal ini juga nama puncak gunung tertinggi kedua di Hutan. El Yunque adalah satu-satunya hutan hujan tropis di Amerika.

8. Galapagos (Ecuador)
 



Quote:
Kepulauan Galapagos merupakan kepulauan pulau vulkanik terbagi di sekitar ekuator, 965 kilometer barat Ekuador benua di Samudra Pasifik. Kepulauan ini semua bagian dari sistem taman nasional Ekuador. Mereka terkenal karena mereka sejumlah besar spesies endemik

9. Grand Canyon (United States)



Quote:
Grand Canyon, diciptakan oleh Sungai Colorado selama 6 juta tahun, adalah 446 km, lebar berkisar 6-29 km dan mencapai kedalaman lebih dari 1,6 km. Selama prasejarah, daerah itu dihuni oleh penduduk asli Amerika yang membangun permukiman di lembah dan gua-gua.

10. Great Barrier Reef (Australia, Papua New Guinea)


Quote:
Great Barrier Reef adalah sistem terumbu karang terbesar di planet ini, dengan sekitar 3.000 terumbu individu dan 900 pulau-pulau yang membentang 2.600 km lebih dari area dengan luas sekitar 344.400 km persegi. Ini adalah struktur tunggal terbesar yang dibuat oleh makhluk hidup dan dapat dilihat dari luar angkasa.

Benteng Van Der Wijck, Warisan Bersejarah dari Kebumen

Benteng Van Der Wijck
Benteng Van Der Wijck merupakan Benteng pertahanan yang dibangun pada tahun 1818 oleh Hindia -Belanda. Terletak di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, benteng ini merupakan benteng terbesar di Jawa bagian selatan pada masanya dan bentuknya yang persegi delapan konon hanya ada dua di dunia. Nama benteng diperkirakan diambil dari salah satu komandan pada saat itu.



Benteng yang didominasi warna merah ini berjarak 140 km atau 3 jam dari Kota Yogyakarta. Tidaklah sulit untuk mencapai benteng ini dikarenakan letaknya yang hanya satu kilometer dari jalan utama dan terdapat papan petunjuk arah sehingga kesempatan untuk kesasar sangatlah sedikit. Cukup dengan membayar tiket sebesar Rp, 5000,- para wisatawan dapat menikmati salah satu benteng peninggalan jaman kolonial Belanda.



Dikelilingi oleh banyak pepohonan membuat benteng ini terlihat asri dan sejuk, ditambah lagi terdapat banyak wahana permainan anak yang tarifnya berkisar antara Rp. 3000,- sampai Rp. 8000,- yang sangat cocok untuk berwisata bersama keluarga. Jadi selain membawa anak-anak bersenang-senang di wahana permainan para orang tua juga dapat mengenalkan sejarah yang ada di Benteng  Van Der Wijck. Yang menjadi nilai tambah benteng ini adalah kawasannya yang sangat terawat dan lengkap, fasilitas umum seperti toilet dan kantin pun sangat bersih sehingga menambah kenyamanan saat berkunjung ke benteng ini, bahkan terdapat penginapan dan ruang pertemuan didalamnya. Sebelum pulang tidak ada salahnya para wisatawan untuk mampir sejenak di kios-kios untuk membeli oleh-oleh khas Kebumen.


Lorong-lorong di dalam benteng

Tahun berdiri benteng



Patung di dalam benteng


  

Wednesday, February 22, 2012

5 Travelling Ekstrem di Indonesia

Alam di Indonesia ternyata tidak hanya asyik untuk dinikmati dengan liburan santai. Indonesia juga memiliki beberapa tempat wisata yang asyik untuk dijadikan liburan ala traveller ekstrem. Penasaran?

Menikmati liburan tidak harus selalu dilakukan dengan jalan-jalan santai, cobalah liburan dengan cara yang berbeda. Travelling ekstrem mungkin bisa menjadi pilihan Anda. Berikut adalah 5 tempat di Indonesia yang asyik untuk dijadikan lokasi berliburan ekstrem :

1. Telusur Gua di Gua Pindul Gunung Kidul, Yogyakarta


Travelling ekstrem pertama yang bisa Anda lakukan adalah telusur Gua Pindul di Gunung Kidul, Yogyakarta. Kegiatan telusur Gua Pindul biasa disebut dengan tube rafting. Jadi di Gua Pindul ini, Anda bisa menikmati dua kegiatan dalam satu tempat, yaitu arung jeram sekaligus telusur gua. Seru kan?

Untuk melakukan telusur Gua Pindul, Anda tidak membutuhkan peralatan khusus, cukup menggunakan ban karet, head lamp, dan pelampung. Seluruh peralatan ini telah disiapkan oleh pihak pengelola. Penelusuran gua bisa dinikmati selama 45-60 menit, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Di dalam Gua Pindul terdapat aliran sungai yang tenang, menciptakan sensasi petualangan di dalam gua. Selama di dalam gua, Anda bisa melihat keindahan stalaktit dan stalakmit. Waktu terbaik untuk mengikuti kegiatan telusur Gua Pindul adalah pukul 09.00 dan 10.00 WIB. Menariknya, jika cuaca sedang cerah Anda bisa melihat ada cahaya muncul yang masuk melalui celah-celah gua.




2. Body Rafting di Green Canyon, Jawa Barat




Berarung jeram menggunakan perahu karet mungkin sudah biasa. Bagaimana bila berarung jeram hanya dengan menggunakan badan? Jika penasaran dengan kegiatan ini, datang saja ke Green Canyon, di Pangandaran, Jawa Barat. Anda bisa menikmati keindahan alamnya, sambil menguji adrenalin lewat body rafting. Pasti seru!

Di sini, Anda bisa menikmati aliran Sungai Cukang Taneuh lewat olahraga body rafting. Untuk mengikuti kegiatan ini, pengunjung cukup menggunakan pelampung, helm, dan sepatu air saja. Setelah semua peralatan terpasang, seluruh pengunjung langsung turun ke aliran sungai yang deras. Bersiap-siaplah menghadapi arus sungai yang tak menentu, kadang berubah ke kanan, kadang ke kiri. Serunya lagi, Anda diharuskan melompat jika terhalang bebatuan besar atau dinding tebing sungai. Dalam mengikuti body rafting, seluruh peserta harus berhati-hati jika tidak ingin mengalami lecet-lecet atau celana yang robek. Meski demikian, mengarungi sungai sejauh 8 km selama 5 jam ini sangat mengasyikkan. Dijamin puas menguji adrenalin!



3. Panjat Tebing di Citatah, Jawa Barat





Nah, ini dia travelling yang tak kalah menguji adrenalin, panjat tebing di Pegunungan Kapur Citatah, Padalarang, Jawa Barat. Tebing Citatah ini memang sering dijadikan lokasi pemanjatan bagi para pecinta olahraga ekstrem panjat tebing. Jenis bebatuan yang terdapat di Citatah adalah karst dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Ada dua spot favorit pendaki, yaitu tebing 125 dan tebing 48. Kedua titik pemanjatan ini memiliki banyak jalur yang mudah dipanjat. Cocok untuk para pemula.

Ketinggiannya yang hampir seratus meter kadang menyiutkan jiwa pendaki, tetapi puncak tebing yang menjulang ke atas selalu memancing rasa penasaran. Biasanya, tempat ini dijadikan sebagai tempat berlatih atlet panjat tebing. Tebing di Citatah ini memiliki beberapa nama rute penanjakan, seperti Poster, Rockstar dan Cobra. Ada hal menarik di kawasan panjat tebing Citatah, setiap pengunjung harus memerhatikan sebuah papan pengumuman yang menuliskan peraturan panjat tebit di Citatah. Isinya adalah jika ingin melakukan pendakian di tempat ini, Anda harus menghormati masyarakat setempat, menghormati sesama pemanjat, tidak merusak tebing, dan tidak menimbulkan erosi lingkungan.


4. Pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat



Liburan ekstrem lain yang bisa dicoba adalah mendaki gunung. Salah satu jalur yang asyik untuk dicoba adalah jalur pendakian di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini memang terkenal dengan keindahan alam dan jalur pendakiannya yang cukup menguji adrenalin. Ada 4 jalur pendakian yang bisa Anda coba.

Jalur pertama adalah Jalur Senaru. Jalur yang berada di ketinggian 600 mdpl ini merupakan jalur yang paling disukai pendaki. Selain karena jalurnya yang pendek, pendaki akan diajak memasuki kawasan hutan tropika yang rimbun. Jalur kedua adalah Jalur Sembalun yang berada di ketinggian 1.150 mdpl. Jalur ini lebih landai dari Jalur Senaru, tetapi medannya cukup berat karena jalan yang dilewati adalah savana yang luas. Jika melewati jalur ini, Anda akan berada di Pelawangan Sembalun. Di sini, Anda bisa mendirikan tenda dengan pemandangan Danau Segara Anak dan Gunung Barujari. Jalur lain yang bisa dilalui adalah Jalur Torean. Asyiknya, di jalur ini sudah disediakan jasa porter yang memudahkan pendakian. Jadi, Anda tidak perlu repot-repot membawa barang bawaan. Jalur terakhir adalah Jalur Timbanuh. Jalur ini belum memiliki sarana yang memadai, tetapi jalur ini menyediakan kelebihan dengan adanya ketersediaan air di sepanjang jalur pendakian.




5. Bungee Jumping, Bali




Saat liburan ke Bali, coba luangkan waktu Anda dengan melakukan olahraga memicu adrenalin, seperti bungee jumping. Di sini, Anda akan dilempar dari ketinggian 45 meter. Wow!

Bungee jumping bener-benar menantang dan patut dicoba oleh Anda para pecinta olahraga yang memicu adrenalin. Tidak semua orang bisa melakukan olahraga ini, hanya orang dengan nyali besar saja yang mampu melakukannya. Lokasi bungee jumping yang paling terkenal di Bali adalah Pantai Kuta. Saat melakukan aktivitas ini, Anda tidak hanya bisa menguji adrenalin, tetapi juga menikmati keindahan alam Kuta. Jika melakukannya pada siang hari, dari atas tower Anda bisa sekaligus menikmati Pantai Kuta yang dipenuhi para peselancar. Pada sore hari, pesona sunset akan menjadi latar yang cantik saat Anda bungee jumping. Tertarik?

Sumber : detik.com

Tuesday, February 21, 2012

Paro Airport, Bandara Paling Berbahaya Didunia

Landasan Paro Airport


Paro Airport yang ada di Bhutan, Asia Selatan, menjadi salah satu bandara paling berbahaya di dunia. Bandara ini berada di sebuah lembah, di antara puncak-puncak es pegunungan tertinggi di dunia yaitu Himalaya.

Puncak Pegunungan Himalaya

Merasa terganggu dengan goncangan atau turbulensi selama berada di pesawat? Eits, tunggu dulu, jangan pikir turbulensi yang Anda rasakan adalah pengalaman terburuk dalam sebuah pendaratan. Konon, pendaratan paling menyeramkan datang dari bandara paling berbahaya di dunia yaitu Paro Airport.

Bandara mini ini terletak di antara komplek pegunungan Himalaya. Posisinya 1.700 mdpl, dan dikelilingi oleh puncak-puncak gunung es setinggi 6.000 mdpl Begitu terpencilnya bandara ini, hingga hanya 8 pilot dari seluruh dunia yang boleh mendaratkan pesawatnya!

Maskapai satu-satunya yang boleh mendaratkan pesawat.

Dilansir dari dailymail.co.uk sampai Juni 2011 lalu hanya maskapai penerbangan Druk Air yang boleh mendarat di bandara ini. Landasannya hanya sepanjang 1 kilometer, salah satu yang terpendek di dunia.


Komplek Bandara Paro Airport

Ketika pesawat mulai memasuki area ini, angin kencang langsung berhembus dan spontan menyebabkan turbulensi. Para penumpang yang pernah mengalami pendaratan di Paro Airport mendeskripsikan pendaratannya sebagai 'mengerikan'. Walau begitu, sekitar 30 ribu turis tiap tahun mengunjungi Bhutan lewat bandara ini.

Pendaratan hanya boleh dilakukan siang hari, setelah menerima berita kondisi badan meteorologi setempat. Namun, insting sang pilot menjadi hal yang paling diprioritaskan. Pilot harus menganalisa sendiri kondisi dan situasi area bandara, lalu memutuskan apakah pesawatnya akan mendarat. Bayangkan, hidup dan mati Anda di tangan pilotnya!


Sumber : detik.com

Saturday, February 11, 2012

Cintai Ibumu "Kisah tentang Seseorang yang tersungkur di Pintu Surga"

Tulisan ini dikutip dari tulisan Zabrina A. Bakar yang bersal dari bukunya yang berjudul satu tiket ke surga.
Silahkan disimak,,,


Saat itu hari minggu pagi dan ayahku baru saja menerima telepon dari adik perempuanku. Adikku akan melahirkan, lalu kami semua bergegas ke Rumah Sakit. Beberapa jam kemudian adikku melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik, Masyaallah. Rasanya baru kemarin adikku itu, dia sendiri, masih seorang bayi--bayi adikku.



Aku ingat hari pertama dia masuk sekolah. Dengan tas kotak kecil dan wajah lugu, seragam yang lucu, dan rambut diekor kuda, dia melangkahkan kaki ke sekolah untuk pertama kalinya. Rasanya seperti baru dua kedipan mata dan, tiba-tiba saja, dia sudah dewasa !! Masyaallah!

Sebelum adikkku melahirkan, aku suka sekali mendengarkan cerita-ceritanya tentang bayinya yang akan segera lahir itu. Dia menuturkan perasaannya yang bahagia sebab ada makhluk lain yang sedang tumbuh di
dalam dirinya, yang menendang-nendang dan bergerak-gerak. Kadang dia bahkan bisa melihat jari mungil, atau mungkin siku, menyodok dari dalam perutnya.

Sejak awal kehamilan, cinta adikku pada bayinya yang masih dalam kandungan itu begitu jelas dan nyata. Dia memperhatikan makanan dan minumannya, menjaga gerak-geriknya, dan mencemaskan banyak hal lain
yang sebelumnya tidak pernah dia perdulikan.

Pantas saja Sophia Loren pernah berkata,
"Seorang ibu selalu harus berpikir dua kali, sekali untuk dirinya dan sekali untuk anaknya."

Memang, bayi adalah keajaiban yang demikian menakjubkan dalam hidup, Masyaallah. Allah telah mengingatkan kita bagaimana kita diciptakan oleh-Nya dalam rahim ibu kita...
"Ia ciptakan kamu dari satu orang saja, kemudian ia jadikan darinya
istrinya; dan Ia turunkan delapan pasang hewan ternak untukmu. Ia
ciptakan kamu dalam perut ibumu, kejadian demi kejadian, dalam tiga
selubung kegelapan. Itulah Allah, Tuhanmu, Kepunyaan-Nyalah kerajaan.
Tiada Tuhan selain Ia. Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"
QS Az- Zumar 39:6
Hari itu para dokter membutuhkan waktu sekitar empat puluh menit untuk mengeluarkan makhluk mungil pembawa kebahagiaan ini ke dunia. Perawat lalu membawa bayi adikku ke ruang tunggu agar ipar laki-lakiku bisa membisikkan azan dan ikamah ke telinga bayinya yang baru lahir.

Begitulah, aku mendapat kehormatan menjadi salah seorang yang pertama melihat anggota baru keluarga kami. Kukecup dia dengan lembut dan kupejamkan mata sewaktu menghirup keharuman dari surga itu. Kalian tahulah, bau bayi. Parfum paling harum diseantero dunia! Belum ada perusahaan kosmetik yang sanggup menciptakan keharuman yangbegitu memesona, mendekati saja tidak. Dan, ketika bibirku menyentuh pipinya yang  halus dan lembut, aku sudah jatuh cinta padanya... Itulah mukjizat lain dari Allah--perasaan cinta, Masyaallah.



Betapa beruntungnya adikku karena sekarang dia sudah diangkat oleh Allah ke kedudukan yang sangat tinggi dalam hidup. Ya, itu betul. Dia sekarang seorang ibu. Ibu adalah status istimewa yang Allah limpahkan
kepada perempuan-perempuan pilihan sejak penciptaan manusia pertama kalinya sampai hari ini. Menjadi ibu adalah sesuatu yang diimpikan sebagian besar wanita, namun tidak semua dari kita mendapat kehormatan itu.

Kedudukan yang terhormat itu ditegaskan oleh Nabi Muhammad (saw) ketika beliau menasihati seorang sahabat agar memperlakukan sang ibu dengan baik.
Mu'awiyah Ibn Jahimah (ra) menuturkan bahwa dia pernah menemui Nabi (saw) dan berkata, "Wahai, Rasulullah! aku berniat pergi berjihad. Aku datang menemuimu untuk meminta nasihatmu." Nabi bertanya kepadanya, "Apakah ibumu masih hidup ?" "Ya," jawab Jahimah. Kemudian Nabi berkata, "Teguhlah berbakti kepadanya karena Surga terletak dibawah telapak kakinya." An-Nasa'i
Surga! Masyaallah. Coba bayangkn status yang diberikan Allah kepada perempuan-perempuan istimewa yang disebut ibu ini. Apakah kita sudah benar-benar memahami pentingnya hadis ini? Mampukah kita untuk sekedar mulai memahami dan menghargai kemuliaan dan tingginya status ibu kita? Sanggupkah kita mengerti bagaimana status seorang wanita dinaikkan begitu dia melahirkan seorang anak? Para wanita yang sudah jadi ibu itu pastilah makhluk-makhluk yang sangat istimewa hingga diberi kedudukan yang demikian hebat oleh Allah, bukan begitu?

Suatu kali, Nabi Muhammad SAW membahas bagaimana kita semua harus menghormati dan mendampingi ibu kita.
Abu Hurairah (ra) berkata : "Seorang laki-laki menemui Rasulullah (SAW) dan berkata, "Ya Rasulullah, siapakah di antara keluargaku yang paling berhak kudampingi?" Nabi berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya, "Lalu siapa?" Nabi berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi "Kemudian siapa?" Beliau berkata, "Ibumu." Laki-laki itu bertanya kembali, "Setelah itu siapa?" Nabi menjawab, "Ayahmu." Al-Bukhari dan Muslim
Subhanallah, Mahasuci Allah. Hadis ini menunjukkan kepada kita bahwa ibu tidak hanya sangat penting bagi kita jika kita ingin masuk Surga, tetapi mereka juga harus menjadi fokus utama kita di dunia ini bila dibandingkan dengan manusia-manusia lain. Ibu kitalah yang oleh Allah telah ditetapkan sebagai orang yang paling layak kita dampingi di dunia ini.

Jika kita sedang berbincang dengan seorang teman, lalu ibu kita memanggil, apa yang semestinya kita lakukan? Jika kita sedang membaca dan ibu memanggil, apakah kita memintanya menunggu dengan berkata "Sebentar," atau apakah kita langsung menutup buku dan datang kepadanya? Jika kita sedang tidur dan ibu kita memanggil, apakah kita harus turun dari ranjang atau berpura-pura tidak dengar? Jawabnya ada disana dalam hadis itu.

Aku teringat ayat dari Al-Quran yang bila diterjemahkan berbunyi : Tuhanmu telah memutuskan agar kamu jangan menyembah yang selain dia, dan agar kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang dari keduanya, atau keduanya, mencapai usia lanjut selagi dalam pemeliharaanmu, janganlah katakan kepada mereka, "Ah!", dan janganlah bentak mereka, tapi berkatalah dengan kata-kata hormat. Rendahkanlah hati terhadap keduanya karena kasih, dan katakanlah, "Tuhanku! Kasihilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku semasa kecil."      Al-Isra' 17 :23-24
Aku sangat mujur dapat mengenal seorang ibu yang sudah tidak bisa meninggalkan tempat tidur tetapi begitu beruntung dan diberkahi karena mempunyai seorang putera yang mengamalkan ayat diatas. Selama bertahun-tahun, berkali-kali aku menyaksikan bagaimana ketika ibu itu memanggil, sang putera akan langsung meletakkan apa pun yang sedang dia kerjakan dan bergegas menemui ibunya. Dia memandikan, menyuapi, dan duduk di samping ibunya hampir di setiap detik dia ada di rumah. Sang putera, yang belum menikah dan anak semata wayang, merawat ibunya sepanjang hidupnya. Hatiku terharu setiap kai teringat cinta pria ini kepada ibunya. Aku sungguh-sungguh berharap suatu hari kelak punya anak laki-laki seperti pria itu, Insyaallah.

Tidakkah kita semua ingin punya putera seperti dia? Sudah pasti, betul tidak?Kalau begitu, mengapa kita tidak memperlakukan ibu kita seperti pria yang luar biasa ini memperlakukan ibunya?Jelaslah, ibu pria ini tercantum dalam "Daftar Prioritas"-nya. Disanalah ibu kita sendiri semestinya berada, bukan begitu? Orang nomor satu dalam prioritas kita. Mari kita pikiran. Dimana posisi ibu kalian dalam daftar ini?

Kalian ingat yang ditanyakan Yusuf Islam dalam lagunya, My Mother? Dia bertanya, "Siapa yang selalu memeluk kita, membersihkan dan memandikan kita, menyuapi kita, dan menemani kita sambil memeluk erat-erat saat kita sakit? Bagaimana dengan satu-satunya orang yang bisa mendengar kita sebelum kita bisa bicara? Menuntun kita sebelum kita bisa berjalan? Dan mengangkat kita dan membersihkan luka bila kita jatuh?"

Benar, teman-temanku. Tak lain dan tak bukan, ibu kita, Ibu kita...

Izinkan aku bertanya. Adakah di sini orang yang bukan putra atau putri seseorang? Sudah tentu siapa pun di sini dibawa ke dunia ini oleh seorang perempuan, seorang Ibu. Dan perempuan inilah yang menanggung sekian jam rasa sakit sewaktu melahirkan, melewatkan malam-malam tanpa tidur, dan menahan perasaan, hanya demi melihat kita hidup, bahagia dan sehat di dunia ini.

Tidak ada laki-laki yang sanggup melakukan tugas ini, tak peduli apa dikatakan Arnold Schwarzenegger dalam filmnya, Junior, ditahun 1994.

Sayangnya, meski kita berulang kali diingatkan mengenai pentingnya menghormati, menyayangi, menjaga, berbakti dan patuh kepada ibu kita, sering kali itulah yang tidak kita lakukan.

Pernah kalian pikirkan mengapa kadang-kadang dorongan untuk tidak patuh itu begitu kuat? Mengapa kita sepertinya selalu terdorong untuk berkata, "Nanti, Bu!" bila ibu kita meminta tolong untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga? terdorong untuk melawannya? Menolaknya?


Mengapa orang-orang kadang merasa bahwa ibu mereka yang sudah tua adalah beban? Yah, kita bisa melihat bukti kecenderungan ini dari semakin banyaknya panti wreda, betul tidak?Marilah kita renungkan lagi hadits yang diakhiri dengan kalimat ini 

"..Nabi (saw) berkata. "Teguhlah berbakti kepadanya karena surga terletak d bawah telapak kakinya."
Astaghfirullah, semoga Allah mengampuniku. Inilah sebabnya kita merasakan dorongan itu. Aku benar-benar bisa memahami sekarang.Kurasa cara paling sederhana untk memandang masalah ini adalah begini. Pada ibu kitalah Surga terletak, betul tidak? Nah, aku ingin bertanya. Siapa yang tidak ingin masuk surga? Ayolah, kalian sudah tahu jawabannya.

Benar, jawabannya adalah setan, iblis, makhluk yang melanggar perintah Allah. Nah, apa janji mereka kepada Tuhan kita? Coba pikirkan lagi. Gara-gara kita (manusia), setan dan anak buahnya dihukum ke Neraka--karena itu, sebagai pembalasan dendam mereka telah berikrar akan mengajak sebanyak mungkin  manusia untuk menemani mereka. Sebenarnya, mereka ingin seluruh umat manusia mendampingi mereka
melangkah diatas "Karpet Merah" menuju Neraka. Seperti konvoi besar-besaran. Semakin banyak semakin meriah, betul tidak?

Dalam hal ini, tidak Naudzubilah, kami berlindung kepada Allah. Nah, ayo kita rangkum seluruh informasi ini. Sesudahnya, kita tentu bisa menjawab pertanyaan mengapa kita selalu terdorong untuk  melawan ibu kita.

Inilah kata-kata kuncinya:

Ibu. Kunci. Surga. Setan. Mendampingi Neraka.

Sudah terjawab teka-tekinya? Astaghfirullah. Aku tidak akan pernah melupakan perkataan Kak Ali dari Ummah Films dalam salah satu klipnya. "Setan brengsek. Paling brengsek!" Dia benar sekali. Izinkanku aku menyampaikan cerita yang dikutip dari buku Love is the wine, karya Syeikh Muzaffer Ozak.

Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham mencoba memasuki sebuah tempat mandi umum. Si penjaga menghentikannya dan meminta ongkos masuk. Ibrahim tertegun dan mengaku bahwa dia tidak punya uang.
Si penjaga menjawab, "Kalau tidak punya uang, kau tidak boleh masuk." Ibrahim memekik dan tersungkur ke tanah sambil terisak sedih. Seorang pejalan kaki berhenti untuk menghiburnya. seseorang menawarinya uang agar dia bisa masuk ke tempat mandi umum itu.

Ibrahim bin adham berkata, "Aku menangis bukan karena ditolak masuk. Ketika penjaga itu meminta uang masuk, aku teringat sesuatu yang lalu membuatku menangis. Jika aku tidak diperbolehkan masuk ke tempat mandi umum di dunia ini kecuali jika aku membayar ongkos, apa ada harapan bagiku untuk diperbolehkan masuk Surga? Apa jadinya aku bila mereka menuntut, 'Amal baik apa yang kaubawa? Apa yang sudah kau perbuat hingga kau layak diizinkan masuk surga? Persis seperti aku ditolak masuk tempat mandi ini karena aku tidak bisa membayar, sudah pasti aku akan ditolak masuk surga jika aku tidak punya amal baik. Itulah sebabnya aku menangis dan meratap."

Semua yang mendengarkan pun merenungkan hidup dan amalan mereka sendiri, dan mereka mulai menangis bersama Ibrahin bin Adham.

Astaghfirullah. Betapa benarnya kata-kata yang dituturkan itu! Sewaktu membaca cerita ini, aku juga menyadari sesuatu. Tidak perlu otak jenius untuk menyadari alur cerita ini.

Satu tiket menuju surga menuju tempat tinggal abadi kita, terletak pada kepatuhan dan rasa berbakti kita kepada ibu kita. Beliau adalah salah seorang pemegang tiket dan menyimpan salah satu tiket kita untuk masuk surga. Aku ingin bertanya. Apakah kalian mau tiket menuju surga, teman-teman?


Apakah kalian masih punya kesempatan untuk membuat pemegang tiket kalian bahagia? Apakah kalian masih punya kesempatan untuk berbakti kepada mereka? Untuk berbicara dengan lembut kepada mereka? Untuk bersikap baik kepada mereka? Bagaimana?

Jangan biarkan kesempatan kalian terbuang percuma, saudara-saudaraku. Pemegang tiketku sudah lama tiada, dan aku benar-benar rindu padanya. Seandainya saja aku masih bisa melayaninya. Tapi, sekarang ini, aku hanya bisa berharap dan berdoa bahwa, entah bagaimana, sewaktu beliau masih hidup aku membuatnya bahagia. Aku hanya bisa berdoa semoga beliau sudah memaafkanku atas kesalahan apa pun yang mungkin sudah aku lakukan.

Jika pemegang tiketmu masih ada bersamamu, pergilah menemuinya sekarang. Cium tangannya, dan buatlah dia bahagia. Belailah wajahnya, dan katakan kau mencintainya. Pergilah dan penuhilah tanggung jawabmu supaya kau diperbolehka masuk ke satu-satunya tempat kita ingin berada untuk selama-selamanya. Surga.

Pergilah...

Friday, February 10, 2012

Jalur Pendakian Gunung Ciremai

Bagi para penikmat alam dan penyuka tantangan pendakian gunung, silahkan kunjungi Gunung Ciremai. Merupakan Gunung tinggi dengan ketinggian 3087 mdpl. Ketinggian Ciremai benar - benar di hitung dari permukaan laut karena Ciremai berada di dekat laut dan menuju ke kaki gunung kita sama sekali tak ada bonus selayaknya gunung di jawa yang lain.

Misalnya ke Merapi kita sudah memotong ketinggian sangat banyak dengan menumpang kendaraan sampai Basecamp yang letaknya hampir berada di tengah gunung. Jika Ciremai posisi Basecamp benar - benar di kaki gunung yang untuk menuju pos 1 kita harus melalui jalan mendatar yang lumayan jauh.Berikut jalur - jalur menuju Ciremai yang melegenda. Disertai dengan misterinya.



JALUR LINGGAJATI.

Desa Linggajati 14 km dari kota Kuningan atau 24 km dari kota Cirebon. Dari Jakarta dapat ditempuh menggunakan bus jurusan Kuningan atau kereta api jurusan Cirebon yang disambung dengan bus atau kendaraan umum jurusan Cirebon - Kuningan. Dari pertigaan Linggajati berjalan kaki sekitar 2,5 km menuju Musium Linggajati tempat bersejarah dimana Bung Karno pernah menandatangani perjanjian Linggarjati dengan Belanda. Terdapat pula Taman Linggajati Indah,

Taman seluas 11 hektar ini dilengkapi berbagai sarana rekreasi, antara lain kolam renang dan sumber mata air Cibulakan, Silinggonom, Balong Renteng, Rekreasi air dan kolam pancing, Tempat istirahat, Cottage, Villa, Hutan wisata, bumi perkemahan dll. Pos penjagaan berjarak lebih kurang 500 m dari Museum Linggajati, kita perlu mendaftarkan diri serta membayar asuransi per orang Rp.3.000,- . Siapkan bekal Anda terutama air karena susah sekali memperoleh air selama di perjalanan. Para pendaki dapat menggunakan jasa penduduk atau petugas penjaga pos untuk membimbing perjalanan mereka ke puncak.

Jalur menuju puncak sangat jelas dan banyak tanda - tanda penunjuk jalan, sehingga pendaki yang baru pertama kalipun tidak akan tersesat. Selepas dari Pos Pendaftaran dengan melintasi jalanan beraspal pendaki memasuki kawasan hutan Pinus dan persawahan hingga Cibeunar. Cibeunar merupakan area camp yang cukup kondusif buat bermalam.

Area ini sangat ramai dengan para pendaki yang ingin mengadakan start pendakian, karena terdapat sumber air yang cukup melimpah, yang tidak akan ditemui lagi sepanjang perjalanan sampai di puncak. Selepas Cibeunar lintasan akan melewati perkebunan penduduk hingga memasuki Leuweng Datar. Leuweng Datar terletak di tengah - tengah hutan tropis. Selepas daerah ini lintasan mulai menanjak dan melewati area yang cukup datar sebagai camp yakni Sigedang dan Kondang Amis .

Untuk sampai di Kuburan Kuda diperlukan waktu 2 jam. Kuburan Kuda merupakan tanah datar yang cukup luas dan cukup teduh sebagai tempat perkemahan. Daerah ini dianggap keramat bagi masyarakat setempat. Selepas Kuburan Kuda, pendaki akan melewati beberapa tempat keramat seperti Ceblokan, Pengalas. Kemudian sudut lintasan mulai membesar ketika melewati Tanjakan Bin - Bin dan semakin menanjak lagi ketika melewati Tanjakan Seruni.

Lintasan ini adalah yang terberat dan melelahkan dibanding yang lainnya. Bahkan pendaki akan menemui jalan setapak yang terputus dan setengah memanjat, dan memaksanya berpegangan akar pepohonan untuk mencapai pos selanjutnya. Selepas Tanjakan Bapatere lintasan tetap menanjak nyaris tanpa bonus sampai di Batu Lingga. Waktu yang diperlukan adalah 60 - 90 menit.  

Batu Lingga merupakan pos peristirahatan yang berupa tanah datar dan terdapat sebuah batu berukuran besar. Setelah kawasan ini, lintasan tetap menanjak. Di tengah perjalanan pendaki akan menemui dua pos peristirahatan berupa tanah datar yakni Kiara Baton dan Sangga Buana. Selepas itu pendaki akan memasuki batas vegetasi antara hutan dengan daerah terbuka.


Untuk sampai di Pangasinan membutuhkan waktu selama 2 - 2,5 jam. Pangasinan merupakan pos terakhir. Dari daerah yang cukup terbuka ini pendaki dapat menyaksikan bibir puncak yang cukup gagah berdiri di depan mata. Diperlukan waktu 45 - 60 menit dengan melewati bebatuan cadas dan medan yang tetap menanjak, bahkan harus setengah merayap, untuk sampai di puncak. Kami bisa memandang melihat kota Cirebon dan laut Jawa, kapal - kapal besar nampak dikejauhan.

Kearah Timur kami melihat ke Jawa Tengah, tampak gunung Slamet di Purwokerto dengan puncaknya yang tertutup awan. Puncak gunung Ciremei memiliki kawah yang sangat curam dan sangat indah, pendaki yang nekad sering turun ke kawah untuk membuat tulisan di atas lumpur kawah. Pejiarah sering datang untuk berdoa dipuncak gunung ini.

Siang itu kabut mulai turun disertai gerimis, kami masih sempat mengambil foto di puncak. Banyak sekali pendaki yang hanya berkemah di pertengahan pos dan tidak sanggup meneruskan perjalanan ke puncak, karena medan yang berat dan susahnya air, dan kembali turun, untuk itu persiapkan bekal yang berlebih dan bawalah tenda. Karena kemungkinan besar perjalanan akan tertunda, sehingga harus bermalam.

JALUR PALUTUNGAN.

Palutungan merupakan sebuah kampung terakhir yang berada di lereng selatan Ciremai dan berada pada ketinggian 1100 mdpl. Dusun kecil ini masuk dalam pangkuan Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Dari Cirebon pendaki dapat menggunakan angkutan umum jenis colt elf jurusan Cikijing dan turun di pertigaan Cigugur.

Perjalanan ini membutuhkan waktu selama 1 jam. Sepanjang perjalanan menuju Cigugur, pendaki akan melewati Kota Kuningan yang berada di ketinggian 466 mdpl. Setiba di pertigaan Cigugur, perjalanan dilanjutkan menuju Cisantana dengan menggunakan oplet tua. Perjalanan melalui jalanan yang menanjak dan berbatu ditempuh selama 1 jam, dengan melewati perkebunan penduduk yang sangat indah. Setiba di Cisantana, perjalanan dilanjutkan kembali dengan naik colt terbuka pengangkut sayur menuju Palutungan yang memakan waktu 20 menit. Setelah mengurus perizinan pendakian, perjalanan dapat dimulai melalui perkebunan penduduk.

Setelah itu, belok ke kanan memasuki hutan hujan tropis dengan jalur cenderung landai. Sesekali pendaki harus menyusup melalui semak - semak tinggi. Untuk sampai di Cigowong membutuhkan waktu 90-120 menit. Pos I Cigowong terletak di ketinggian 1450 mdpl. Di sini terdapat sumber air yang mengalir membentuk sebuah sungai. Dari sini pendaki dapat menyiapkan persediaan air sebanyak mungkin karena tidak akan ditemui lagi sumber air hingga puncak.

Selepas Cigowong lintasan masih landai selama 90 - 120 menit, sampai di Paguyangan Badak. Paguyangan Badak merupakan area yang berada di ketinggian 1800 mdpl. Daerah yang terdapat puing-puing bangunan tua ini sering digunakan sebagai tempat bermalam survivor yang dievakuasi karena meninggal di gunung ini. Untuk sampai di Blok Arban membutuhkan waktu 30 menit, dengan lintasan yang mulai menanjak.

Blok Arban merupakan pos III dengan area yang cukup datar dan teduh. Lintasan mulai menanjak dan melelahkan selama 90-120 menit sampai di Tanjakan Asoy. Tanjakan Asoy merupakan pos IV. Tanjakan ini berupa tanah datar berukuran cukup luas. Selepas daerah ini lintasan semakin menanjak selama 60 menit sampai di pos berikutnya. Selepas pos V ( pasangrahan ) pendaki mulai memasuki Vegetasi Cantigi dan Edelweiss sampai di Sang Hyang Ropoh.

Lintasan ini sangat licin jika hujan turun dan diperlukan waktu 30 menit untuk sampai pada pos berikutnya. Pos VI ( Sang Hyang Ropoh ) terletak di daerah yang datar dan terbuka. Selepas pos ini lintasan tetap menanjak dan licin, dengan tanah berwama kuning bekas aliran lava belerang. Pada sisi kanan lintasan terdapat goa yang biasa digunakan sebagai tempat berlindung ataupun bermalam.

Di tengah perjalanan ini, tepatnya pada sisi kiri, lintasan akan menyatu dengan jalur barat dari Majalengka. Untuk sampai di puncak Ciremai diperlukan waktu 2 jam pendakian. Sesampai di puncak pendaki dapat menikmati megahnya dua kawah kembar yang berdampingan. Untuk mengitari kawah ini diperlukan waktu kira-kira 3 jam. Selain itu, pendaki juga dapat menyaksikan indahnya daerah Majalengka, Cirebon, Laut Jawa, serta Gunung Slamet yang menjulang gagah di sisi timur. Sungguh Menawan!

Misteri Gunung Ciremei.

Tempat - tempat yang kebetulan menjadi pos tetapi mempunyai nuansa mistik teramat kuat. Uniknya, tiap - tiap nama pos mempunyai latar belakang tersendiri serta berbeda antar satu dengan lainnya. Di antaranya adalah blok kuburan kuda. Di areal ini konon terdapat kuburan kuda milik tentara jepang. Kuda tersebut , biasa dipergunakan oleh para kempetai untuk mengontrol para pekerja rodi yang menanam kopi. Dan kuburan yang terletak di sebelah barat jalur pendakian, sampai sekarang masih ada dan dikeramatkan oleh penduduk setempat.

Blok bapa tere lain lagi. Konon, dahulu di sini pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak yang dilakukan oleh ayah tirinya . Bermula, sang anak diajak oleh ayah tirinya untuk mendaki gunung Ceremai. Setibanya di tempai ini , sang ayah langsung menikam anaknya hingga tewas. Sedangkan blok batu lingga merupakan tempat yang sangat disakralkan oleh penduduk setempat. Untuk itu, guna menghindari hal hal yang tak diinginkan maka para pendaki pun dilarang untuk menduduki sebuah batu besar atau berbuat yang tak senonoh di tempat ini. Konon, batu ini pernah dijadikan tempat berkotbah wali songo kepada para pengikutnya.

Di dekat batu lingga terdapat sebuah in memoriam pendaki. Menurut kisah pendaki itu tewas karena sesuatu yang aneh di batulingga. Tepatnya, pada tahun 1999 dan dari ketiga pendaki, hanya seorang yang selamat. Sedangkan dua lainnya tewas dengan mengeluarkan lendir dari mulutnya.

Menurut kepercayaan, blok batu lingga ini di jaga oleh dua makluk halus bernama aki dan nini serentet buntet. Blok sangga buana, yang arti harfiahnya adalah penyangga bumi. Areal ini berfungsi untuk menahan aliran lahar bila gunung ceremai meletus. Maksudnya agar lahar tidak mengarah ke linggarjati, tetapi ketempat lain. Dan akhirnya adalah blok pengsungan atau pengasinan tempatnya amat terbuka.

Disini terdapat ladang yang tak pernah layu , edelweiss. Dari tempat ini kita dapat memandang lepas keindahan kota Cirebon serta pemandangan laut Jawa. Bukan hanya itu, disini juga kita bisa puas memandang keindahan matahari terbit .

Jarang orang mengetahui jika tempati ini sejajar dengan puncak gunung Slamet yang ada di jawa tengah. Menurut sejarah, pada masa pendudukan Jepang, pengasinan merupakan tempat pembuangan tawanan perang. Mungkin karena itu pada malam malam tertentu, sering terdengar suara jeritan atau derap langkah kaki para serdadu jepang. Sudah barang tentu, suara itu datang dari alam halus.

Tanjakan Assoy
Tanjakan assoy adalah tempat yang cukup luas, cocok digunakan untuk bemalam. Tempatnya luas, cukup untuk mendirikan 4-6 tenda sekaligus. Ketinggian 2108mdpl.
Tanjakan Assoy-Pasanggrahan
Memakan waktu hampir 1 jam. Perjalanan sangat sangat menguras tenaga sekali. Jalur terus menanjak tampa ampun, meski cukup jelas dan minim persimpangan. Pendaki perlu berhati-hati, jalur cukup basah dan akan menjadi sangat licin bila hujan datang.
Pasanggrahan bisa memuat sekitar 4-5 tanda. Dulu terdapat plang atau papan nama yang menunjukkan tempat tersebut adalah pasanggrahan, tapi sekarang telah tumbang. Tanda medan yang tersisa adalah pohon tumbang di tengah shelter.
Pasanggrahan-Goa Walet
Jalur tanpa toleransi, tidak ada pilihan lain selain jalan menanjak. Didominasi oleh batuan-batuan besar dan sisa-sisa lava yang membeku. Perlu kehati-hatian. Vegetasi mulai berubah, tumbuhan mulai jarang. Terdapat persimpangan di ujung jalur, nila turun ke kanan menuju gua walet, bila jalan terus ke atas, akan sampai di puncak.
Di Goa Walet terdapat mata air yang bersifat angin-anginan, bila musim hujan tiba, air cukup melimpah, namun jadi kering saat kemarau. Merupakan tempat yang ideal untuk ngecamp. Terdapat bentukan gua yang cukup dalam. Di depan gua ada area yang cukup luas, bisa memuat lebih dari 8 tenda. perjalanan memakan waktu kurang dari 1 jam. Bila berjalan sedikit lagi ke atas pendaki akan bertemu satu pertigaan lagi. Merupakan pertemuan antara jalur maja ( majalengka ) dan Palutungan. Bila ingin ke Majalengka, ambil jalan turun di sebelah kiri jalur.
Goa Walet-Puncak
Jalur menuju puncak didominasi oleh batu-batuan terjal dengan tanjakan yang curam. Vegetasi, pepohonan, mulai langka. Batas vegetasi menjadi jelas. Dari Goa Walet menuju puncak Ciremai dapat ditempuh dalam waktu setengah jam.
Puncak gunung Ciremai menawarkan pemandangan yang memukau mata. Kaldera yang luas dengan kawah biru di tengahnya. Bentukan kawah terdiri dari batuan vulkanis dan sisa-sisa lava yang membeku hasil letusan masa lalu. Dari puncak Ciremai, bila tidak ada kabut, kita dapat menyaksikan kemegahan gunung Slamet, Sindoro, dan Sumbing di ufuk timur serta garis pantai Cirebon yang melengkung cantik.
Terdapat beberapa ruang yang cukup lapang, bisa digunakan untuk membuka tenda. Namun tidak dianjurkan untuk bermalam di puncak. Angin cukup kencang dan suhu yang teramat dingin dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Di puncak Ciremai terdapat banyak sekali ”in Memoriam ”, untuk mengenang dan menghormati para pendaki yang meninggal di sana. Ketinggian 3078mdpl.

Sumber :
http://www.belantaraindonesia.org
http://tapala.wordpress.com

Tips Merancang Itinerary

Tips Menyusun Itinerary



Rencana perjalanan atau disebut juga itinerary merupakan satu hal yang penting dalam traveling. Bayangkan saja jika kamu bepergian tanpa ada rencana yang jelas, bisa-bisa waktu anda terbuang percuma hany untuk ubek-ubek kebingungan memikirkan hendak kemana, dan mau apa. Walaupun terkadang itinerary itu tidak begitu penting bagi para backpacker extrim. Diwajibkan bagi para pemula untuk membuat itinerary-nya sendiri. Informasi tentang daerah tujuan juga dapat diperoleh dari portal-portal wisata yang tersebar luas di seantero penjuru internet, tinggal surfing saja. Berikut ada beberapa tips dalam menyusun itinerary :

1. Pastikan dulu berapa lama kamu akan bepergian. Kapan berangkat dan kapan harus pulang. Dengan kepastian lamanya perjalanan, maka akan memudahkan dalam perencanaan selanjutnya.

2. Apa tujuan kamu dalam melakukan perjalanan tersebut, di tempat tersebut. Tujuan bisa bermacam-macam, seperti hanya berwisata, kunjungan kerja, study tour, mengamati kehidupan masyarakat setempat, menikmati alam, mengamati budaya, dll. Dari tujuan kamu, maka nantinya dapat diprioritaskan objek-objek utama yang akan kamu kunjungi.

3. Pastikan dahulu dimana akan tinggal. Akan tinggal di hostel, tempat teman, atau bahkan menggelandang. Tempat kita tinggal untuk sementara menjadi acuan penting dalam penentuan jam-jam kunjungan anda. Dengan pastinya akomodasi kita, kita dapat menyesuaikan kapan waktu istirahat, ataupun jika mau nggelandang jadi bisa ditentukan dimana-dimana saja kita akan berteduh.

4. Pastikan perbekalan apa saja yang harus dibawa tergantung pajang pendeknya waktu perjalanan.

5. Cari tahu segala informasi mengenai tujuan kamu.Yang paling utama adalah informasi mengenai fasilitas publik, transportasi, destinasi, dan akomodasi.

6. Perlu diingat, bahwa ada objek wisata yang hanya bisa dinikmati pada waktu-waktu tertentu, pagi, siang, sore, atau malam. Biasanya masing-masing objek akan memunculkan pesonanya pada waktu-waktu tertentu. Contohnya, sunset, sunrise, tempat nongkrong, jam kerja masyarakat (untuk pengamatak kegiatan masyarakat). Hal ini harus selalu diingat, terutama bagi backpacker dengan tujuan hunting travel photography.. Jadi cek lagi apakah susunannya sudah benar.

7. Usahakan jadwal kunjungan kamu dilakukan secara sambung-menyambung antara satu objek dengan objek lainnya dengan orientasi jarak.

8. terakhir adalah, itinerary yang baik yaitu yang tepat atau pas, dengan sudah memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan terkecil (biasanya kemungkinan buruk) yang siap menghadang ditengah-tengah kunjungan kamu. Jadi siapkanlah Plan B. Karena mungkin saja cuaca tak mendukung, anda kehilangan sesuatu, tertinggal kereta, dll. Dengan adanya Plan B, maka anda masih mempunyai cadangan rencana yang sudah diperkirakan sebelumnya.



Sekarang, buatlah rencana perjalananmu, namun jangan terlalu terpaku kepada rencana perjalanan. Biarkanlah petualanganmu mengalir secara fleksibel. Rencana perjalanan hanya sebagai fokus saja. Selamat mengeksplor! (sumber : http://idiotraveler.blogspot.com/ )

Thursday, February 9, 2012

Backpacker Ke Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon

Perjalanan ke Ujung Kulon dari Jakarta membutuhkan sekitar sepuluh jam. Perjalanan darat dapat dilalui melalui tiga jalur yaitu melalui Darmaga sumur dan Darmaga taman jaya. Tujuh jam perjalanan darat menuju Desa Sumur dan tiga jam menggunakan kapal menuju Pulau Peucang, Ujung Kulon.

Kami berangkat pada malam hari dengan meeting point di Slipi Jaya, dan sampai di Desa Sumur pagi-pagi sekitar jam enam lewat, kemudian dilanjutkan naik kapal menuju Pulau Peucang.


Birunya langit di Desa Sumur.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Selama perjalanan di kapal kami disuguhi pemandangan yang luar biasa. Birunya langit dan lautan seakan menyatu di horizon, terkadang pemandangan tersebut terpecahkan oleh kumpulan lumba-lumba dan ikan terbang yang berlompatan dari kejauhan. Pemandangan ini seakan membuat kami sejenak melupakan teriknya matahari di atas kapal.


Lautan dan langit biru seakan menyatu di horizon.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Welcome to the Jungle!
Begitu kami sampai di dermaga Pulau Peucang, kami disambut oleh pantai Ujung Kulon dengan pasirnya yang putih dan lembut sehalus tepung tanpa kerikil sedikit pun. Pantai di pulau ini landai dengan air laut biru jernih yang amat bening.


Pasir putih lembut dan pantai yang landai di Pulau Peucang.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.



Welcome to the Jungle!
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Rusa-rusa di padang rumput yang dikelilingi bangunan penginapan berupa rumah-rumah panggung tampak bebas berkeliaran dan merumput. Namanya juga Taman Nasional, belum apa-apa kami sudah disambut oleh segerombolan monyet yang berusaha merebut makan siang kami. Dan ketika salah satu dari mereka berhasil merebut sebungkus nasi milik Mbak Okta, tak pelak tawa kami pun pecah berderai-derai.


Rusa-rusa bebas berkeliaran di Pulau Peucang.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Setelah menaruh barang di kamar, kami pun melanjutkan makan siang. Segerombolan monyet kembali berkeliaran di sekeliling kami sehingga kami pun makan dengan hati was-was sambil menjaga nasi bungkus masing-masing. Saat salah seorang dari kami melempar sisa nasi bungkus, dengan sigap beberapa monyet berlari ke arah tumpahan nasi bungkus dan tiba-tiba dari bawah rumah panggung muncul beberapa ekor babi hutan yang mengendus-endus keluar. Agak kaget juga saya melihat sekumpulan babi hutan yang cukup besar.


Teman makan siang kami.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

"Wah, hidup di sini memang benar-benar menyatu dengan alam ya, sehari-hari dikelilingi hewan liar gini," batin saya.

"Welcome to the jungle!"
Mungkin begitulah seru mereka menyambut kedatangan kami.

Yah, tapi kami baru benar-benar merasakan terasing dari kehidupan perkotaan saat menyadari tidak ada sinyal sama sekali yang tertangkap di daerah ini. Dan paling parahnya ... tidak ada warung buat jajan! Hahaha, padahal ini termasuk kebutuhan primer bagi kami yang suka jajan.

Satu Jam Menembus Hutan ke Karang Copong
Jadwal hari pertama kami adalah mengunjungi Karang Copong, sebuah karang yang tengahnya berlubang dan terletak di tengah laut. Untuk mencapai karang ini dibutuhkan waktu satu jam menembus hutan yang dipandu oleh petugas setempat. Mungkin sebenarnya pengunjung tidak memerlukan bantuan petugas untuk mencapai tempat ini, karena jalanan setapak sudah ditandai dengan sapuan cat merah dan potongan kaleng yang dipakukan ke beberapa pohon. Tapi demi keamanan bersama, lebih baik Anda tetap didampingi oleh seorang petugas setempat.

Suasana tenang di dalam hutan sejenak terganggu oleh kedatangan kami. Udara siang itu terasa lembab dan gerah, namun untungnya tidak terasa terik karena kami ternaungi oleh pohon-pohon besar. Sesekali terdengar suara-suara hewan liar dari kejauhan, membuat kami menebak-nebak sendiri suara hewan apa itu. Jangan-jangan Badak Jawa, tebak saya.

Taman Nasional Ujung Kulon ini sendiri aslinya adalah tempat penangkaran Badak Jawa, namun bahkan jarang sekali ada penduduk setempat yang pernah menemukan hewan langka yang pemalu dan pandai bersembunyi ini.

Di hutan ini terdapat sebuah pohon tinggi besar dengan akar raksasanya yang menghujam ke tanah membentuk terowongan, ini juga menjadi salah satu objek foto favorit para pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon. Jadi jangan lupa berfoto di sini ya!


Objek foto favorit di hutan menuju Karang Copong.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Akhirnya setelah berjalan sekitar satu jam menembus hutan, melewati pantai dan beberapa tanjakan, maka Anda akan menemukan spot tersembunyi yang menyuguhkan pemandangan laut dan Karang Copong dari atas bukit. Air lautnya begitu biru dan bening sehingga Anda dapat melihat bawah laut dengan mata telanjang.



Karang Copong, satu jam perjalanan berjalan kaki.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Tanjung Layar, Sang "Surga Tersembunyi"
Kegiatan hari kedua kami adalah snorkeling dan bermain air di dekat sebuah pulau yang memiliki air terjun mini -- nama pulaunya saya lupa, hehehe... Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan kapal menuju Pos Cibom, Tanjung Layar. Di sini kami kembali trekking melewati hutan untuk menemukan sebuah tempat yang kadang disebut sebagai "surga tersembunyi", yaitu padang rumput menghijau yang dikelilingi bukit-bukit batu dengan pemandangan laut biru jernih di ujungnya. Sekilas mirip scene di film Lord of The Rings versi miniatur. Rasanya malas pergi lagi dari sini saking bagusnya pemandangan di depan kami.


Air terjun mini.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.
Langit dan laut seakan tidak berbatas!
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.


Pantai Tanjung Layar.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.


"Hidden Paradise" di Tanjung Layar.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Bertemu Banteng di Padang Cidaon
Setelah puas bermain dan mengambil foto, kami pun bertolak ke Padang Penggembalaan Cidaon, yang pulaunya berlokasi sekitar 6 km dari Pos Cibom. Di Padang Cidaon ini Anda dapat menemukan sekumpulan banteng di sebuah padang rumput. Untuk mencapai padang rumput ini, lagi-lagi Anda harus sedikit trekking masuk ke dalam hutan, tapi tidak selama saat menuju Tanjung Layar. Sekitar 15 menit, Anda akan menjumpai padang rumput yang luas menghijau. Anda dapat pula mengamati padang Cidaon ini dari atas menara pengawas, namun petugas yang menemani kami sempat mewanti-wanti agar jangan sampai ada lebih dari enam orang yang naik ke atas menara demi alasan keamanan.



Padang Penggembalaan Cidaon.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011.

Tak terasa petualangan kali ini sudah hampir selesai. Besok kami akan kembali ke Jakarta pagi-pagi dan kembali ke rutinitas masing-masing. Petualangan ini memang telah berakhir, namun pengalaman pertama saya mengunjungi salah satu Taman Nasional di Indonesia ini tentunya tidak akan terlupakan bagi saya. Apalagi dari perjalanan ini saya mendapatkan 20 teman baru! :)

Biaya Perjalanan 
Biaya perjalanan ini dengan mengestimasikan beban untuk 14 orang dan perjalanan melalui desa taman jaya.
Saweran :@ Rp 281.000 x 14 orang = Rp 3.934.000
Pengeluaran :
1. Makan siang di Sunda kelapa Home stay : Rp 182.000
2. Belanja untuk keperluan di pulau : Rp 213.300
a. 10 kg beras : Rp 45.000
b. 14 bungkus mie goreng : Rp 23.800
c. 14 bungkus mie rebus : Rp 21.000
d. 2 galon Aqua : Rp 36.000
e. 2kg telor ayam : Rp 40.000
f. 3 bks rokok untuk bapak yang masak : Rp 21.000
g. 1 bks sabun cuci : Rp 1.000
h. 1 bks garam : Rp 1.500
i. 1/4 ltr Minyak goreng : Rp 3.000
j. 3 kaleng sarden : Rp 21.000
3. Sewa perahu PP : Rp 1.900.000
4. Retribusi masuk pulau peucang @Rp 2.500 x 14 : Rp 35.000
5. Penginapan 2kmr x Rp 200.000 x 2 hr : Rp 800.000
6. Biaya tambat kapal di pulau : Rp 100.000
7. Guide trekking @ Rp 10.000 x 14 orang : Rp 140.000
8. Ongkos bapak yang bantu untuk masak : Rp 150.000
9. Tips untuk bapak tua di rumah Pak Komar : Rp 8.000
10. Elf Taman Jaya - Labuan : Rp 400.000

Total Pengeluaran : Rp 3.928.300

Jadi total pengeluargan gw sendiri:
Saweran: Rp. 281.000
Ongkos XDeres – Labuan: Rp. 25.000
Ongkos Labuan – Taman Jaya: Rp. 25.000
Additional Ongkos Taman Jaya – Labuan: Rp. 3.000
Ongkos Labuan – X. Deres: Rp. 25.000
Kali Deres – Depok : Rp. Rp. 10.000.
Total : 369.000
Tips ke Peucang:

1. Jangan mau dikibulin ama orang-orang sono, dibilang cuaca ga bagus, ga taunya supaya kami tidak ke Tanjung Layar, Cidaun dan Cibom, jadi mereka bisa santai dan solar ga kebuang…dasar… Kami juga taunya setelah mba Woro ngobrol dengan team lain pas ketemu di penginapan Sunda Jaya Pak Komar.
2. Bawalah makanan sebanyak mungkin dan lebih bergizi ^__^
3. Bawa peralatan snorkel sendiri, peralatan diving kalo mau
4. Bawa pancing, jadi bisa makan ikan 

Sumber :
http://planius.blogspot.com
http://backpacker-notes.blogspot.com